Seringkali dianggap remeh, latihan napas adalah salah satu fondasi terpenting dalam meningkatkan energi dan ketahanan fisik, baik dalam olahraga maupun kehidupan sehari-hari. Pada hari Sabtu, 22 November 2025, di sebuah pusat kebugaran di Jakarta Pusat, seorang pelatih kebugaran, Bapak Jaka, menekankan bahwa “Oksigen adalah bahan bakar utama tubuh. Cara kita menghirup dan menghembuskannya menentukan seberapa efisien tubuh kita bekerja.” Latihan napas yang benar dapat mengoptimalkan asupan oksigen, meningkatkan sirkulasi darah, dan membantu tubuh membuang racun, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan energi dan ketahanan.

Salah satu teknik latihan napas yang paling dasar dan efektif adalah pernapasan diafragma, atau pernapasan perut. Alih-alih bernapas dangkal dengan dada, pernapasan diafragma melibatkan menarik napas dalam-dalam melalui hidung, membiarkan perut mengembang, dan menghembuskannya perlahan melalui mulut. Teknik ini memungkinkan paru-paru untuk terisi penuh dengan udara, memaksimalkan pertukaran oksigen. Dengan berlatih pernapasan diafragma secara rutin, seorang praktisi dapat meningkatkan kapasitas paru-paru dan melatih otot-otot pernapasan, yang sangat penting untuk aktivitas fisik yang intens.

Manfaat dari latihan napas yang teratur tidak hanya terbatas pada peningkatan energi. Kontrol pernapasan juga memiliki dampak signifikan pada sistem saraf. Pernapasan yang lambat dan disengaja dapat mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, yang bertanggung jawab untuk relaksasi. Ini membantu mengurangi tingkat stres dan ketegangan otot, yang sering kali menjadi penghambat kinerja atletik. Menurut laporan dari Institut Fisiologi Olahraga pada 19 November 2025, atlet yang rutin berlatih pernapasan diafragma menunjukkan penurunan detak jantung istirahat sebesar 10% dan peningkatan fokus mental sebesar 20%.

Pada sebuah insiden yang dilaporkan oleh petugas kepolisian di Jakarta Barat, Briptu Dini, pada 20 November 2025, ia berhasil mengendalikan dirinya dalam situasi yang menegangkan dengan menggunakan teknik pernapasan yang ia pelajari. Briptu Dini, yang merupakan seorang praktisi yoga, menjelaskan bahwa dengan fokus pada napas, ia dapat tetap tenang dan membuat keputusan yang tepat di bawah tekanan. Kejadian ini membuktikan bahwa latihan napas memiliki aplikasi praktis yang sangat berharga di luar konteks olahraga.

Untuk mengintegrasikan latihan napas ke dalam rutinitas harian Anda, mulailah dengan beberapa menit setiap pagi dan malam. Duduklah dalam posisi yang nyaman, tutup mata, dan fokuslah pada sensasi napas yang masuk dan keluar dari tubuh Anda. Latihan ini juga dapat dilakukan sebelum dan sesudah sesi latihan untuk pemanasan dan pendinginan. Dengan latihan yang konsisten, Anda akan menemukan bahwa menguasai napas Anda adalah kunci untuk membuka potensi energi dan ketahanan yang lebih besar.