Dunia bulu tangkis mengenal Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan sebagai “The Daddies”, julukan yang pantas untuk pasangan ganda putra senior berprestasi dunia ini. Meski usia tak lagi muda, mereka terus menunjukkan dominasi dan kejeniusan di lapangan. Kehadiran mereka adalah bukti bahwa pengalaman, strategi, dan kerja sama tim yang solid adalah kunci untuk tetap bersaing di level tertinggi, bahkan di antara para pemain muda.

Hendra Setiawan sendiri sudah menjadi legenda sebelum berpasangan dengan Ahsan. Ia memiliki segudang gelar, termasuk emas Olimpiade bersama Markis Kido. Namun, keputusannya untuk berpasangan dengan Ahsan menjadi babak baru yang sangat sukses. Mereka membentuk kombinasi mematikan: Hendra dengan netting brilian dan penempatan bola cerdas, Ahsan dengan smash keras dan kekuatan fisik yang luar biasa.

Sejak dipasangkan, The Daddies langsung menunjukkan performa yang konsisten. Mereka berhasil meraih banyak gelar prestisius, termasuk tiga kali Juara Dunia (2013, 2015, 2019) dan berbagai gelar BWF World Tour Super Series/Finals. Konsistensi Hendra Setiawan dan Ahsan di jajaran elit dunia membuktikan bahwa usia hanyalah angka bagi mereka yang berdedikasi tinggi pada olahraga.

Gaya bermain The Daddies dicirikan oleh ketenangan, efisiensi gerakan, dan strategi matang. Mereka jarang melakukan kesalahan sendiri dan selalu sabar menunggu momen yang tepat untuk menyerang. Kemampuan mereka dalam membaca permainan lawan, mengatur tempo, dan mengeksekusi serangan adalah salah satu yang terbaik di dunia, menjadikan mereka sulit dikalahkan.

Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan profesional. Di lapangan, mereka menunjukkan sportivitas tinggi, selalu menghormati lawan. Di luar lapangan, mereka adalah panutan yang sempurna bagi atlet muda, mengajarkan tentang pentingnya disiplin, kerja keras, dan menjaga kekompakan tim, tak peduli posisi atau pengalaman.

Meskipun persaingan ganda putra dunia semakin ketat dengan munculnya banyak pasangan muda berbakat, The Daddies tetap mampu bersaing di papan atas. Pengalaman mereka menjadi modal utama dalam menghadapi tekanan turnamen besar. Mereka selalu menjadi ancaman serius bagi setiap lawan, menunjukkan bahwa kehebatan mereka belum pudar.